Banner 468

FILSAFAT MENURUT jujun s. sumantri


Karangan
JUJUN S (YUYUN SURIASSUMANTRI)

************* ingat setelah membaca tugas yang da q sare mohon pengertianya q juga di kasi jawaban yang lain ya guys hehehehehe trims *****************************
 
Karangan
JUJUN S (YUYUN SURIASSUMANTRI)


1. ONTOLOGI
HAKIKAT APA YANG AKAN DI KAJI


METAFISIKA

Bidang telaah filsafati yang di sebut metafisika ini merupakan tempat berpijak dari setiap pemikiran filsafati termasuk pemikiran ilmiah. Di ibaratkan pemikiran adalah roket yang meluncur ke bintang-bintang , menembus galaksi dan awan gemawan, maka metafisika adalah landasan peluncurannya. Dunia yang sepintas lalu kelihatan sangat nyata ini , ternyata menimbulkan berbagai sepekulasi filsafati tentang hakikatnya
BEBERAPA
TAFSIRAN METAFISIKA

Tafsiran yang paling pertama yang diberikan oleh manusia terhadap alam ini adalah bahwa terdapat ujud ujud yang bersifat gaib (supernatural) dan ujud ujud ini bersifat lebih tinggi atau lebih kuasa di bandingkan dengan alam yang nyata. Animisme merupakan kepercayaan yang berdasarkan pemikiran supernaturalisme ini dimana manusia percaya benda sepeerti itu

BEBERAPA ASUMSI DALAM ILMU

Waktu kecil segalanya kelihatan serba besar , pohon natal begitu tinggi
Semampai orang-orang tampak seperti rasaksa dalam film seri telefisi The Land Of the Giants. Kehidupan penuh dengan 1001 teka teki dan sejuta rahasia , pandangan itu berubah setelah kita berangkat dewasa dunia ternyata tidak sebesar yang kita kira , ujud yang penuh dengan misterius ternyata hanya begiu saja , kesemestaan pun menciut bahkan dunia bisa selebar daun kelor, bagi orang yang putus asa

Katakana lah kita sekarang sedang mempelajari ilmu ukur bidang datar (planimetri) tarikmgaris kesana , buat garis ke sini hitung berapa besar sudut yang menyilang hitung panjang garis yang berhadapan . analisis ini kita lakukan untuk membuat kontruksi kayu bagi atap rumah kita. Sekarang dalam bidang datar yang sama bayangkan para amuba –amuba bebeda dengan kita bagi amub bidang datar itu tidak rata dan dan mulus seperti pipi wanita yang sudah di make up , melainkan bergelombang penuh dengan lekukan yang mempesona permukaan yang rata berubah menjadi jutaan kurva .
Jarak yang terdekat bukan lagi garis lurus (seperti di formulasikan dalam ilmu ukur kita ) merupakan gris lengkungan seperti titian bianglala
Mengapa terdapat perbedaan pandangan yang nyata terhadap obyek yang begitu konkret seperti sebuah bidang ? mengapa amuba dan kita seakan –akan hidup dalam dunia yang sangat berbeda ? sebab , simpul ahli fisika swiss charless-eugene guye , gejala itu di ciptakan oleh sekala observasi 1) obserfasi bagi anak kecil pohon-pohon natal itu begitu gigantic . sedangkan obserfas bagi amuba bidang datar ini merupakan daerah pemukiman yang berbukit-bukit.
Jadi secra mutlak sebenarnya tak ada yang tau sepeti apa sebenarnya bidang datar itu . secara filsafati munkin ini murupakan masalah besar namun bagi ilmu masalah ini di dekati secara praktis . seperti di sebutkan terdahulu ilmu merupaka sekedar ilmu pengetahuan yang mempunyai kegunaan praktis yang dapat membantu kehidupan manusia secara pragmatis .



BATAS – BATAS PENJELAJAHAN ILMU

Ilmu memulai perjalananya pada pengalam manusia dan berhenti di batas pengalaman manusia . apakah ilmu mempelajari hal ikwal surga dan neraka tidak sebab surga dan neraka di luar jangkauan pengalaman manusia apakah ilmu mempelajari sebab musabab kejadian terciptanya manusia ? tidak sebab itu juga di luar jangkauan kita baik hal yang terjadi sebelum kita maupun apa apa yang terjadi sesudah kematian kita semua itu di luar penjelajahan ilmu.

Mengapa ilmu hanya terbatas dari pada hal-hal yang berbeda dalam dalam batas pengalaman kita . terletak pada funsi itu sendiri dalam kehidupan manusia , yakni sebagai alat pembantu manusiadalam menanggulangi masalah-masalah yang di hadapinya sehari-hari ilmu di harapkan membantu kita memerangi penyakit,membangun jembatan ,membikin irigasi , membangkitkan tenbaga listrik, mendidik anak ,memeratakan pendapatan nasional dan segainya. Ilmu membatasi lingkup penjelajahannya pada batas pengalaman manusia juga di sebabkan metode yang di pegunakan dalam menyusun yang telah teruji kebenaran secara impiris. Sekiranya ilmu memasukan daerah itu di luar batas pengalaman impirisnya .

Ilmu tanpa (bimbingan moral ) agam adalah buta demikian kata Einstein. Kebutaan moral dari ilmu mungkin membwa kemanusiaan ke jurang mala petaka. Ruang penjelajahan keilmuan kini menjadi kapling-kapling berbagai disiplin keilmuan . kapling ini makin lama makin sempit sesuai dengan perkembangan kuantitatif di siplin keilmuan , kalu pada pada fase permulaan hanya terdapat ilmu-ilmu alam dan ilmu sosial maka dewasa ini terdapat lebih dari 650 cabang keilmuan.

Mengenal batas-batas kapling kita ini di samping menunjukan kematangan ke ilmuan dan profesional kita, juga di masukan agar kita engenal tetangga-tetangga kita dengan makin sempitnya daerah pandangan dari di siplin lain, saling pandang memandang ini atau dalam bhs protkolnya pendekatan multi disipliner, membutuhkan pengetahuan tentang tetangga- tetangga yang berdekatan artinya harus jelas bagi semua dimana disiplin bagi semua orang.

Cabang-cabang ilmu

Ilmu berkembang dengan sangat pesat an demikian juga jumlah cabang-cabangnya .hasratuntuk menspesialisasikan diri pada satu bidang telaahan yang memungkinkan analisis yang makin cermat dan seksama menyebabkan obyek forma (obyek ontologis) dari disiplin keilmuan menjadi terbatas. Diperkirakan sekarang ini terdapat sekitar 650 cabang keilmuan yang kebanyakan belum di kenal oleh orang-orang awam.
Pada dasarnya cabang – cabang ilmu tersebut berkembang dari dua cabang yakni filsafat aam yang kemudian menjadi rumpun ilmu ilmu alam dan filsafat moral yang kemudian berkembang ke dalam cabang ilmu-ilmu sosial. Ilmu alam membagi diri dua kelompok yakini ilmu alam bertujuan mempelajaari zat yang membentuk alam semsta sedangkan alam menjadi fisika ( mempelajari masa dan energi , kimia ,astronomi dan ilmu bumi.

Lmu-ilmu sosial berkembang agak lambat di banding dengan ilmu ilmu alam pada pokonya terdapat cabang utama ilmu ilmu yang berbagai golongan. Namun cabang utama ilmu ilmu sosial ini kemudian mempunyai cabang cabang lagi seperti umpamanya antropologi yang terpecah menjadi lima yakni arkeologi,antropologi,fisik,linguistic,etnologi dan antropologi social/cultural.di samping ilmu ilmu sosial dan alam pengethuan mencakup juga humaniora dan matematika.


2. EPISTEMOLOGI

Cara mendapatkan paengetahuan yang benar


JaruM sejarah pengetahuan

Dengan berkembangnya abad penalaran adalah maka konsep dasar berubah dari kesamaan berubah menjadi pembedaan , mulai terdapat petrbedaan yang jelas antara berbagai pengetahuan , yang mengakibatkan timbunya spesialis pekerjaan dan konsekuensinya mengubah struktur kemasyarakatan . pohon pengetahuan mulai di beda-bedakan paling tidak berdasarkan apa yang di ketahui bagaimana cara mengetahui dan untuk apa pengetahuan itu di pergunakan
Salah satu cabang pengetahuan itu yang brkembang menurut jalan sendiri adalah ilmu yang berbeda dengan ilmu pengetahuan lainya terutama dalam segi metodenya , metode keilmuan adalah jelas sangat berbeda dengan ngelmu yang merupakan paradikma dri abad pertengahan demikian ilmu juga dapat dibedakan dari apa yang di telaah sert untuk apa ilmu di pergunakan .

Pengetahuan

Pengetahuan merupakan kasana kekayaan mental yang merupakan secara langsung atau tak langsung turut memperkaya kehidupan kita , sukar untuk dibayangkan bagaimana kehidupan manusia seandanya pengetahuan itu tidak ada sebab ilmu merupakan sumber jawaban dari berbagai pertanyaan yang muncul dalam kehidupan
Setiap jenis pengetahuan mempunyai ciri ciri yang sepesifig mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan itu di susun. Ketiga landasan ini saling berkaitan , jadi ontologi ilmu terkait dengan epistemologiilmu dan epistemologi ilmuterkait dengan aksiologi ilmu dan seterusnya ,.
Berdasarkan landasan ontologi dan aksiologi seprti itu maka bagaimana kita mengembangkan landasan epistemologi yang cocok? Persoalan utama yang di hadapi bagaimana menyusun pengetahuan yang benar untuk menjawab permasalahan dunia empiris yang akan di gunakan sebagaialat untuk meramalakan dan untuk mengontrol gejala alam.
Ilmu mencoba mencarikan penjelasan mengenai alam menjadi kesimpilan yang bersifat umum dan impersonal. Sebaliknya seni tetap bersifat individual dan personal ,dengan memutuskan perhatianya kepada pengalaman hidup manusia perorangan . pengalaman itu di ungkapkan agar dapat di alami oleh orang lain dengan jalan menjiwai pengalaman tersebut.
Mengaikan gejala alam yag sukar di ramalakan maupun manusia yang juga sangat sukar untuk di ramalkan merupakan suatu preestasi tersendirimereka bisa mengerti mengapa dewa hujan tiba-tiba marah dan mencurahkan hujan dari langit sehingga hancurlah panen.
Perkembangan ini menyebabkan tumbuhnya pengetahuan yang di sebut seni „serapan „ yang mempunyai kegunaaan langsung kehidupan badani dalam kehidupan sehari-hari di samping. Yang bertujuan untuk memperkaya spiritual peradapan mesir kuno pada kurang lebih300 tahun sebelum masei telah mengembangkan irigasi dan dapat meramalakan timbunya gerhana demikian pula dari peradapan peradapan lainya.
Akal sehat dan coba coba mempunyai peranan penting dalam usaha manusia untuk menemukan penjelasan mengenai berbagai gejala alam . ilmu dan filsafat memulai dengan akal sehat sebab tak mempunyai landasan pemulaan lain untuk berpijak ( Randall dan Buchlerr ) mendefinisika akal sehat sebagai pengetahuan yag vdi peroleh lewat pengetahua secara tidak sengaja yang bersifat seporadis dan kebetulan. Berdsarkan akal sehat adalah amat masuk akal setelah beberapa kalai mengalamiterbit dan terbenamny matahari untuk menyimpulkan bahwa matahari berputar mengelilingi bumi, itulah sebabnya banyak peneuan ilmiah yag mula mula sukar di terima oleh masyarakat sebab bertentangan dengan akal sehat seperti penemuan bahwa bukan matahari yang mengelilingi bumi tapi sebaliknya.

METODE ILMIAH

Merupakan suatu proedurdalam mendapatkan pengetahuan yang di sebut ilmu merupakan pengetahuan yang di dapat lewat metode ilmiah, tidak semua pengetahuan di sebut ilmu sebab ilmu merupakan satu pengetahuan yang cara mendapatkanya harus memenui syarat syarat tertentu.berfikir deduktif memberika sifat yang rasional kepada pegetahuan ilmiah dan bersifat konsisten dengan pengetahuan yang telah d kumulkan sebelumnya dan secara sistematik ilmu mulai berkembang pada tahap ontologis ini. Manusia berpendapat bahwa terdapat hukum hukum tertentu yang telepas dari kekuasaaan dunia mistis yang munguasai gejala gejala empiris dalam thap ontologis ini maka manusia mulai mengambil jarak dari obyek di sekitarnya tidak seperti apa yang terjadi dalam dunia mistisdimana jelas batas-batasnya. Dalam usaha untuk memecahkan suatu masalah maka ilmu tidak berpaling pada pikiran yang berdasar pada penalaran . ilmu mencob mencari penjelasan mengenai permasalahan dengan demikian mka ia dapat memecahkan nya.
Alur berfikir yang terakup dalam metode ilmiah dapat di jabarkan dalam beberapa langkah yang mencerminkan tahap-tahap dalam kegiatan ilmiah. Kerangka berfikir ilmiah yang berintikan proces logiko-hipyo-verifikasi pada dasarnya terdiri dari langkah –langkah sebagai berikut
  1. perumusan masalah yang merupakan pertabyaan
  2. penyusuan kerangka berfikir dalam pengajuan hipotesis
  3. perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara
  4. pengujian hipotesis yang merupakan fakta-fakta
  5. penarikan kesimpulan yang merupakan kesimpulan


3. AKSIOLOGI
Nilai kegunan ilmu

Ilmu dan moral

Dewasa ini ilmu sudah di ambang kemajuan yang mempengarui reproduksi dan penciptaan manusia itun sendiri jadi ilmu bukan saja menimbulkan gejala dhehumanisasi namun bahkan kemungkinan mengubah hakikat kemanusiaan itu sendiri atau dengan perkataan lain , ilmu bukan lagi merupakan sarana.

Tanggung jawab sosial ilmuwan

Ilmu merupakan hasil karya paerseorangan yang di komunikasikan dan di kaji secara terbuka oleh masyarakat sekiranya hasl karya itu memenui sayarat keilmuan maka ia di terima sebagaian dari kumpulan ilmu pengetahuan dan di gunakan oleh masyarakat tersebut.

Revolusi genetika

Ilmu dalam perspektif sejarah kemanusian m,empunyai puncak kecermelangngan itu sekaligus membawa mala petaka . dimana merupakan beban baru genetika merupakan babakan baru dalam sejarah keilmuan mansia sebab sebelum ini ilmu tidak pernah menyentu manusia sebagai obyek penelaah itu sendiri.